Kota Bima, 3 Maret 2025 – Pemerintah Kota Bima, di bawah kepemimpinan Wali Kota A. Rahman Abidin dan Wakil Wali Kota Feri Sofiyan, telah mencanangkan program 100 hari kerja dengan fokus utama pada penanganan sampah dan peningkatan investasii. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bima.
Berdasarkan data DLH Kota Bima, pada tahun 2023, produksi sampah di Kota Bima mencapai 80,68 ton per hari atau 29.448 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 78% atau 62,93 ton per hari berhasil ditangani melalui metode konvensional seperti pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan. Namun penuntasan penanganan masalah sampaah di Kota Bima, masih terdapat tantangan terkait keterbatasan sarana, prasarana, dan personel dalam pengelolaan sampah.
Dipemerintahan Man Feri saat ini, permasalahan sampaah sepertinya akan menjadi prioritas penanganan. Terbukti, pada 100 hari kerjanya saja, Man Feri sudah mencanangkan Kota Bima bebas saampah yang akan dimulai dari area – area publik dan lingkungan pemukiman.
Untuk mensukseskan program tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, yang dipimpin oleh Kepala Dinas Syarif Rustaman, S.Sos., M.AP., telah mengimplementasikan dan mencanangkan berbagai langkah strategis antara lain.
Pemasangan Biopori dan Trash Barrier
Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diselenggarakan pasca pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Bima, H.A. Rahman H. Abidin dan Feri Sofyan, Pemerintah Kota Bima bersama PT. Pegadaian telah memasang biopori disejumlah titik dan pemasangan jaring sampah (trash barrier) di Sungai Melayu sekotar Lewi Jambu Kelurahan Ule. Pemasangan Biopori ini dimaksud untuk meningkatkan daya serap tanah, mengurangi erosi dan longsor, mengatasi masalah sammpah organik, meningkatkan kesuburan tanah dan lain-lain. Sementara pemasangan jaring sampah dimaksud untuk mencegah sampah tidak masuk ke aliran sungai.
Peningkatan Pelayanan Pengangkutan Sampah
Kepala DLH Kota Bima menekankan pentingnya memaksimalkan pelayanan pengangkutan sampah tiga kali sehari—pagi, sore, dan malam—serta mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan jadwal dan rute pengangkutan yang telah ditetapkan.
“Kita akan maksimalkan pelayanan tiga waktu. Pengangkutan sampah akan dilakukan pada pagi, sore, dan malam hari,” ungkap Syarif Rustaman.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampahh sembarangan, terutama di lokasi yang dilarang oleh pemerintah.
“Silakan dibawa ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah atau ke lokasi yang rutin dilakukan pengangkutan sampah tiga kali sehari, seperti di pasar dan jalan protokol pada jam-jam pengangkutan,” tambahnya.
Program Jum’at Berlian
DLH Kota Bima juga telah menggagas program Jum’at Berlian, yang mengajak warga untuk bergotong royong membersihkan lingkungan masing-masing. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta membantu mengurangi volume sampah yang tidak terkelola dengan baik.
“Kami berharap masyarakat ikut serta dalam program ini. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” pungkasnya. (san).