Mataram, 27 Mei 2025 — Anggota DPRD Provinsi NTB dari Fraksi Partai Demokrat, Abdul Rauf, ST, MM, menyoroti tajam kontraksi ekonomi NTB sebesar -1,47 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Ia menyebut capaian tersebut sebagai sinyal lemahnya penguasaan daerah terhadap potensi ekonomi yang dimiliki.
“NTB ini sebenarnya kaya—produksi jagung, bawang merah, tembakau, hasil laut, dan ternak melimpah. Tapi karena tidak ada industri pengolahan, kita hanya jadi penyedia bahan mentah bagi daerah lain. Ini sebabkan ekonomi kita stagnan bahkan menurun,” ujar Abdul Rauf dalam keterangannya di Mataram, Selasa (27/5).
Sebagai anggota Komisi II DPRD NTB yang membidangi sektor ekonomi, Abdul Rauf menegaskan pentingnya mengalihkan orientasi ekonomi daerah dari sektor ekstraktif menuju sektor pengolahan. Ketergantungan pada tambang tanpa dukungan sektor hilir dinilainya membuat struktur ekonomi NTB sangat rapuh.
Dorong Hilirisasi dan Industrialisasi
Abdul Rauf menyatakan komitmennya untuk mendorong program hilirisasi dan industrialisasi komoditas unggulan sebagai strategi membangkitkan ekonomi rakyat. Ia menekankan pentingnya pembangunan pabrik pakan, sentra pengolahan tembakau, dan industri bawang goreng langsung di daerah sentra produksi.
“Hilirisasi bukan sekadar wacana. Ini harus menjadi gerakan nyata yang menciptakan lapangan kerja, menstabilkan harga, dan menjaga nilai tambah tetap berada di NTB,” tegasnya.
Empat Rekomendasi Strategis
Dalam pernyataannya, Abdul Rauf menyampaikan empat rekomendasi strategis kepada Pemerintah Provinsi NTB:
- Membangun industri pengolahan lokal untuk komoditas unggulan seperti jagung, tembakau, dan bawang merah.
- Memperkuat peran koperasi petani dan BUMDes dalam rantai distribusi dan perdagangan.
- Memfasilitasi ekspor langsung dari pelabuhan lokal seperti Bima, Lembar, dan Awang agar nilai ekspor tercatat di NTB
- Mengarahkan APBD untuk mendukung sektor produktif rakyat, termasuk infrastruktur tani, irigasi, pelatihan keterampilan, dan digitalisasi UMKM.
Bangkitkan Ekonomi dari Akar Rumput
Abdul Rauf menegaskan bahwa kunci kebangkitan ekonomi NTB ada pada penguatan sektor rakyat. Ia menyerukan keberpihakan nyata kepada petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM melalui program hilirisasi yang terukur dan berkelanjutan.
“Jangan lagi kita bangga panen melimpah jika petani tetap rugi. Saatnya ekonomi NTB bangkit dari akar rumput. Hilirisasi adalah jalan menuju kemandirian ekonomi,” pungkasnya. (san).