Kasus DBD Meningkat, 2 Meninggal

Lonjakan Kasus DBD di Kota Bima: Dua Meninggal, Wali Kota Galakkan Gotong Royong

Kota Bima, 17 Maret 2025 – Kota Bima mengalami peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal tahun 2025. Data dari Dinas Kesehatan Kota Bima mencatat 92 kasus DBD hingga pertengahan Maret 2025, dengan dua korban meninggal dunia. Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencatat 30 kasus.

Korban meninggal terbaru adalah seorang siswi sekolah dasar berusia 7 tahun, Anastasia Maria Gloria, yang meninggal dunia pada pertengahan Maret 2025.

Menyikapi situasi ini, Wali Kota Bima mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh perangkat daerah di aula Maja Labo Dahu kantor Wali Kota Bima pada Senin, 17 Maret 2025. Beliau menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menekankan pentingnya peran aktif lurah dalam menggerakkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan melalui gotong royong yang dilaksanakan setiap Jumat.

“Sudah 2 orang anak kita jadi korban, total sudah 96 kasus DBD, saya minta lurah masifkan gotong royong sekali seminggu mulai Jum’at pekan ini, ingatkan warganya jaga kebersihan lingkungan. Jangan sampai jatuh korban lagi,” tegas Wali Kota.

Beliau juga mengingatkan bahwa tindakan fogging saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan. DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di lingkungan kotor. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Pemerintah Kota Bima berharap dengan digalakkannya gotong royong rutin, masyarakat dapat bersama-sama mencegah peningkatan kasus DBD dan menjaga kesehatan lingkungan.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk menerapkan program 3M Plus, yaitu:

  1. Menguras: Membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum, dan tempat penampungan air lainnya.
  2. Menutup: Menutup rapat tempat-tempat penampungan air untuk mencegah nyamuk bertelur.
  3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas: Memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain itu, langkah tambahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur, dan menanam tanaman pengusir nyamuk juga dianjurkan.

Dengan kerjasama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, diharapkan penyebaran DBD di Kota Bima dapat ditekan dan tidak ada lagi korban yang berjatuhan. (san).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *