Wali Kota Bima Dorong Percepatan NUFReP untuk Atasi Banjir

NUFReP, Solusi Jangka Panjang untuk Ketahanan Kota Bima

Kota Bima, Rabu, 12 Maret 2025. – Wali Kota Bima, H. A. Rahman, bersama Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, melaksanakan Safari Ramadhan di Masjid Baburahman, Kelurahan Ntobo, pada Selasa, 11 Maret 2025. Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penyampaian program pemerintah, termasuk proyek besar yang sedang berjalan untuk penanggulangan banjir di Kota Bima.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bima menyampaikan bahwa Kota Bima mendapat bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp. 459 miliar dalam program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP). Program ini difokuskan pada penanggulangan bencana banjir yang selama ini menjadi permasalahan utama di wilayah tersebut.

“Melalui Safari Ramadhan ini, diharapkan terjalin sinergi antara pemerintah dan masyarakat demi mewujudkan Kota Bima yang lebih maju dan sejahtera,” ujar Wali Kota Bima.

Beliau juga mengungkapkan rasa syukur atas dukungan masyarakat dan memastikan bahwa amanah yang diberikan kepadanya akan diselesaikan sesuai janji.

“Insya Allah amanah masyarakat Kelurahan Ntobo akan kami selesaikan sesuai dengan janji kami,” tegasnya.

Di akhir arahannya, Wali Kota Bima meminta doa dan dukungan masyarakat agar proyek penanggulangan banjir dapat berjalan lancar.

“Tanpa dukungan masyarakat, penanggulangan banjir di Kota Bima tidak akan berhasil secara maksimal,” tutupnya.

NUFReP: Program Strategis untuk Kota Bima yang Lebih Tangguh

National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) adalah proyek ketahanan banjir perkotaan nasional yang bertujuan membantu berbagai kota, termasuk Kota Bima, dalam mengurangi risiko banjir. Program ini didanai oleh Bank Dunia dan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam mengelola risiko banjir secara terintegrasi.

Tahap pertama program ini telah memasuki proses pengerjaan drainase primer, yang bertujuan untuk memperbaiki sistem drainase agar lebih efektif dalam mengalirkan air saat hujan deras. Sementara itu, tahap kedua difokuskan pada pembebasan lahan guna mendukung proyek strategis seperti pembangunan kolam retensi dan normalisasi sungai.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Pemerintah Kota Bima telah menghibahkan sejumlah aset, termasuk jembatan, drainase, dan tanah, guna memperlancar pekerjaan normalisasi sungai dan drainase primer. Setelah semua tahapan selesai, aset-aset tersebut akan diserahkan kembali kepada pemerintah untuk digunakan masyarakat.

Dalam evaluasi program yang dilakukan pada Rabu, 24 Juli 2024, Menteri Dalam Negeri melalui Pelaksana Harian (Plh) Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bima atas keseriusan dalam merealisasikan program ketangguhan banjir perkotaan. Apresiasi ini disampaikan dalam rapat koordinasi nasional melalui konferensi video yang diikuti oleh enam kota di Indonesia, termasuk Kota Bima.

“Pemerintah Kota Bima menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan program NUFReP. Langkah-langkah yang diambil sejauh ini patut diapresiasi,” ungkap perwakilan Kementerian Dalam Negeri.

Pemerintah Kota Bima terus berupaya meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi agar proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat optimal. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, NUFReP diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan banjir di Kota Bima. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *