Kolaborasi Wali Kota dan Akademisi untuk Menata Kota Bima yang Lebih Baik
Mataram, 19 Maret 2025 – Dalam upaya mencari solusi inovatif terhadap berbagai permasalahan perkotaan, Wali Kota Bima, H. A. Rahman HM. Abidin, mengadakan pertemuan dengan sejumlah akademisi di Kota Mataram. Diskusi ini bertujuan untuk membahas berbagai tantangan yang dihadapi Kota Bima dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Fokus pada Penataan Kota dan Kebersihan Lingkungan
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Bima menyoroti beberapa permasalahan utama yang tengah dihadapi kota, di antaranya:
1. Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL): Mencari solusi agar aktivitas PKL tidak mengganggu ketertiban umum, namun tetap dapat beroperasi dan berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat.
2. Penanganan Ternak Liar: Mengendalikan populasi ternak yang berkeliaran di dalam kota guna mencegah gangguan terhadap pengguna jalan dan kebersihan lingkungan.
3. Pengurangan Wilayah Kumuh: Menyusun strategi untuk mengurangi jumlah kawasan kumuh melalui berbagai program pembangunan infrastruktur dan sosial.
4. Pengelolaan Parkir Liar: Menata sistem parkir agar lebih tertib dan tidak mengganggu arus lalu lintas.
5. Penertiban Aktivitas Mengemis di Jalanan: Mengatasi fenomena meminta-minta di jalan dengan pendekatan sosial dan ekonomi yang lebih manusiawi.
Wali Kota menekankan bahwa solusi dari setiap permasalahan ini memerlukan pendekatan teknis yang berbasis data dan perencanaan yang matang. “Kita ingin membangun Kota Bima yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama dengan akademisi sangat penting dalam memberikan masukan berbasis keilmuan,” ujar H. A. Rahman HM. Abidin.
Isu Lingkungan Jadi Perhatian Khusus Wali Kota
Selain permasalahan sosial dan infrastruktur, isu kebersihan lingkungan juga menjadi salah satu perhatian utama dalam diskusi ini. Salah satu masalah yang disorot adalah banyaknya sampah yang berserakan di wilayah pesisir Kota Bima, terutama di Pantai Ule dan sekitarnya.
“Kebersihan kota mencerminkan kualitas hidup masyarakatnya. Kita ingin menanamkan kesadaran kolektif bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” tambah Wali Kota.
Para akademisi yang hadir juga memberikan berbagai masukan terkait pengelolaan sampah berbasis komunitas serta pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai budaya hidup bersih dan sehat.
Kolaborasi untuk Kota Bima yang Lebih Maju
Pertemuan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Bima dalam membangun sinergi dengan akademisi guna merumuskan solusi inovatif yang berkelanjutan. Diharapkan, hasil dari diskusi ini dapat menjadi landasan bagi kebijakan yang lebih efektif dalam menghadapi berbagai tantangan perkotaan.
Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Kota Bima diharapkan dapat berkembang menjadi kota yang lebih tertata, bersih, dan berdaya saing tinggi di masa depan. (san)